Bagaimana posisi aipac setelah trump terpilih
menjadi presiden ?
Saat kampanye Trump
menjanjikan hubungan yang kuat antara AS dan Israel, jika dirinya memenangi
pemilihan presiden pada November tahun lalu. Meskipun Trump berulang kali
berjanji akan bersikap netral dalam negosiasi damai antara Israel dan
Palestina.
"Palestina harus
datang ke meja perundingan dengan mengetahui bahwa ikatan antara AS dan Israel
tak bisa diputuskan," tegas miliarder AS itu dalam pidatonya di konferensi
tahunan American Israel Public Affairs Committee (AIPAC), kelompok lobi
pro-Israel.
Sebelumnya, Trump telah
menuai kritikan atas sikapnya mengenai negosiasi perdamaian Timur Tengah. Dia
menyebut dirinya sebagai sangat pro-Israel, namun kemudian dia juga mengatakan
akan mengambil sikap netral dalam mengupayakan kesepakatan damai antara Israel
dan Palestina.
Selain itu semasa
berkampanye, tepatnya saat berbicara di hadapan kelompok pelobi pro-Israel
terbesar di AS (AIPAC) pada Mei 2016 lalu, Trump mengatakan akan menghancurkan
kesepakatan nuklir itu yang telah menjadi agenda utamanya.
"Prioritas nomor
satu saya adalah menghancurkan kesepakatan bencana itu dengan Iran. Perjanjian
ini merupakan bencana bagi Israel, bagi Amerika, bagi seluruh Timur Tengah.
Kita telah mensponsori negara pemimpin teror senilai US$ 150 miliar dan kita
tidak mendapat apa-apa sebagai gantinya," ungkap Trump kala itu.
Namun baru-baru ini
Trump ke Israel, tapi warga yahudi tolak kedatangan trump di Israel. Kunjungannya ke Israel disambut dingin oleh sebagian
warga Yahudi. Protes pun digelar, salah satunya di Yerusalem. Trump berada di
Israel usai mengunjungi Riyadh, Arab Saudi. Di negara sekutunya itu, sang
miliarder nyentrik dijadwalkan bertemu Presiden Reuven Rivlin dan PM Benjamin
Netanyahu. Menurut beberapa demonstran, unjuk rasa dilakukan untuk menunjukkan
pandangan warga Israel berbeda dengan pemerintahnya. Mereka menolak
kepemimpinan Trump di Amerika.
Dalam unjuk rasa
tersebut, para demonstran meneriakkan nyanyian anti-Trump. Mereka menyatakan
beberapa kebijakan Presiden AS di bidang kesehatan, lingkungan, dan hak
reproduksi perempuan tidak masuk di akal.Hal lain yang turut diangkat para
demonstran ialah dugaan keterikatan Trump dengan Rusia. Akan tetapi, yang mereka lihat, Trump telah sudah
melakukan kesalahan besar seperti menyebarkan retorika untuk melawan imigran
dan pencari suaka. Juga dugaan nepotisme serta potensi persekongkolannya dengan
Rusia.
Dikabarkan juga Trump
telah membocorkan data Intelijen Israel
ke Rusia, Israel merupakan salah
satu sekutu terdekat Amerika Serikat yang sangat intensif melakukan aktivitas
intelijen dan spionase di Timur Tengah. Kedua negara juga kerap melakukan
pertukaran informasi intelijen.
Kini diduga kuat bahwa
sejumlah informasi intelijen AS yang bersumber dari Israel dibocorkan oleh
Presiden Trump saat dirinya menjamu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan
Duta Besar Rusia untuk Negeri Paman Sam Sergey Kislyak di Gedung Putih pada 10
Mei 2017.
Informasi yang
dibocorkan berupa keterangan soal isu terorisme, ISIS, Suriah, keamanan
penerbangan, dan juga isu kemanusiaan. Sejumlah kantor berita kini memprediksi
bahwa hubungan AS dan Israel akan merenggang setelah kabar tersebut beredar.
Ditambah lagi, terbuka kemungkinan bahwa Rusia akan membeberkan informasi yang
diterima dari Presiden Trump kepada Iran, negara yang menjadi seteru utama
Israel di Timur Tengah.
Jika merenggangnya hubungan
antara AS dengan Israel, maka AIPAC akan terancam bubar. Posisi AIPACpun juga
terancam.
Tanggap AIPAC terhadap kedatangan TRUMP ke Arab
Saudi
Dalam sambutannya di Taman Mawar, Gedung Putih,
Trump mengatakan bahwa perjalanan tersebut akan dimulai dari Arab Saudi.
Ia mengatakan lawatan ini bertujuan membangun
landasan kerjasama dan dukungan baru dengan sekutu Muslim untuk memerangi
ekstremisme, terorisme dan kekerasan dan untuk merangkul masa depan yang lebih
adil dan penuh harapan bagi kaum muda Muslim.
"Kunjungan pertama saya ke luar negeri sebagai
Presiden AS adalah ke Arab Saudi, diikuti Israel dan kemudian ke Roma,"
kata Trump.
Kunjungan ke Israel menjadi salah satu prioritas,
menyusul janjinya pada kampanye 2016 untuk membantu mensponsori kesepakatan
damai dengan Palestina. Pengumuman tersebut disampaikan pada pertemuan Trump
dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada hari Rabu.
Dengan begitu tanggap AIPAC akan kecewa terhadap
keputusan TRUMP tersebut karena akan berpengaruh pada hubungan Amerika Serikat
dengan Israel karena dinilai bakal mengancam posisi AIPAC, selain itu juga
Amerika Serikat ditakutkan bakal pro pada negara lawannya Israel.